Text
Tumapak Wira
Cerita ini mengikuti perjalanan Fikri Robiansyah Pratama, seorang perwira muda yang berjuang di bawah komando Jenderal Soedirman dalam Perang Gerilya (1948-1949). Setelah serangan Belanda ke Yogyakarta, Fikri bergabung dengan pasukan gerilya dan harus menghadapi berbagai tantangan fisik dan emosional dalam perang yang penuh bahaya.
Dari serangan malam di pedalaman, perjalanan panjang melalui hutan belantara, hingga mempertahankan wilayah strategis seperti Sungai Serayu, Fikri mengalami langsung kerasnya medan pertempuran. Di tengah perang, ia kehilangan sahabat-sahabat seperjuangan, seperti Hasan yang gugur di Lereng Gunung Wilis, dan mencurigai adanya mata-mata di antara pasukannya. Namun, dorongan dari jenderal Soedirman membuatnya tetap teguh dalam menghadapi kejamnya perang.
Fikri juga merasakan pergolakan batin saat ia merindukan keluarganya dan menulis surat untuk ibunya. Meski kerap dilanda keraguan, terutama saat Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda, ia terus berjuang dengan penuh pengorbanan. Saat gencatan senjata dan perundingan Roem-Royen mulai digelar, Fikri mulai melihat harapan akan perdamaian, meski hari kemenangan terasa masih jauh.
P12881S | 813 RAM t | Sedang Dipinjam (Jatuh tempo pada2025-08-29) |
Tidak tersedia versi lain