Text
Pesawat Kertas
Kilatan cahaya dari lampu truk itu semakin dekat. Terlalu dekat.
"Bun, kenapa Ayah lama sekali?" suara lembut seorang anak terdengar dari kursi belakang. Ia menggenggam boneka dinonya erat-erat, seakan tahu ada sesuatu yang tidak beres.
"Tunggu sebentar, Sayang. Ayah sedang bicara di telepon," jawab ibunya, suaranya sedikit tegang.
Di depan, suara ayahnya terdengar samar. "Aku mengerti, tapi kita bisa bicarakan ini nanti-"
Klakson keras.
Cahaya putih menyilaukan.
Bunyi rem yang mencicit.
Lalu... benturan.
Tubuh kecil itu terdorong ke depan. Dunianya berputar dalam sekejap. Suara kaca pecah menggema di telinganya. Sesuatu yang hangat dan basah menyentuh pipinya. Ia ingin berteriak, tapi tak ada suara yang keluar.
Hening.
Saat ia membuka mata, semuanya buram. Cahaya berkedip-kedip di kejauhan, seperti bintang yang jatuh ke tanah. Suara langkah kaki berlarian mendekat, diiringi teriakan orang-orang.
"Ada anak kecil di dalam! Cepat, tolong!"
Ia merasakan tangan besar mengangkat tubuhnya. Udara malam terasa dingin, menusuk kulitnya yang kecil dan rapuh. Boneka dino masih ada di tangannya, tapi sesuatu terasa aneh.
Ia melihat ke sekeliling. Ada suara sirine, cahaya merah dan biru berputar-putar di udara.
Tapi, di mana Ayah dan Ibu?
P12851S | 813 SOD p | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain